Kamis, 24 Juli 2014

Uniknya Ramadhanku 2014

Halo sobat! Kali ini aku ingin bercerita tentang pengalaman unikku di bulan ramadhan ini. Sebenarnya, tidak ada yang istimewa namun bagiku ada beberapa kegiatan yang cukup menyita konsentrasiku.

Pertama, aku punya tugas untuk untuk mendampingi mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis masjid. Lokasi binaan tahun ini adalah wilayah kecamatan Sumberpucung yang berjarak 30 km dari kampus. Kali ini masjid yang menjadi basecamp mahasiswa adalah masjid Baitunnur dan masjid Barakatul Qur’an. Dua masjid ini belum pernah aku kunjungi sebelumnya meski dulu pernah ditempati mahasiswa untuk kegiatan serupa. Masalah pertama yang harus kuselesaikan adalah adanya penolakan dari pihak takmir masjid Baitunnur karena mereka kecewa dengan pengabdian mahasiswa tahun lalu. Wah, ilmu mediasi harus segera kuterapkan nih… Aku langsung bertandang ke rumah takmir seminggu sebelum mahasiswa turun. Aku harus menjelaskan duduk perkaranya sehingga mahasiswa tahun ini tidak serta merta menanggung sikap negatif yang disebarkan kakak tingkatnya. Awalnya diskusi cukup alot karena pihak takmir tersinggung dengan sikap mahasiswa ditambah lagi keluhan pemilik kos yang kecewa dengan mahasiswa. Namun akhirnya, diperoleh kesepakatan bahwa takmir akan mau menerima jika mahasiswa berjanji akan berbuat baik selama di masyarakat dan mahasiswa harus mau menyerahkan laporan pengabdian masyarakat tahun lalu. Rupanya pihak takmir merasa dibohongi oleh mahasiswa tahun kemarin dan sakit hati dengan sikap-sikap mahasiswa yang kurang menghargai kearifan lokal. Akhirnya, aku bernegosiasi dengan pihak penyelenggara untuk menyiapkan laporan kegiatan tahun lalu. Alhamdulillah, setelah semua permintaan dipenuhi, kegiatan pengabdian di masyarakat sekitar masjid Baitunnur dapat terlaksana.    

Kedua, ada pengalaman unik seperti pejabat untuk meletakkan batu pertama pembangunan wisata religi di sekitar masjid Barakatul Qur’an. Untuk masjid kedua ini aku lebih tertantang karena mahasiswa bimbinganku diminta oleh pengurus masjid untuk menginisiasi pembangunan situs wisata religi pertama di Sumberpucung. Tentunya, masalah utama yang harus dipecahkan adalah pendanaan. Akhirnya, mahasiswa pun bersibuk ria untuk menyebar proposal demi mengumpulkan dana pembangunan makam pendiri masjid sekaligus pesantren Barakatul Qur’an. Alhamdulillah, berkat bantuan segenap pihak termasuk peran besar ahli waris, peletakan batu pertama pembangunan tempat wisata religi itu sukses dilaksanakan pada 17 Juli lalu. Selain diberi kesempatan untuk meletakkan batu pertama bersama sejumlah tokoh, aku didapuk sebagai ‘kiyai’ dadakan untuk memberikan maudhah hasanah jelang buka puasa sekitar 30 menit. Waw, sungguh pengalaman yang tak terlupakan…

Ketiga, pengalaman unik lain yang kukenyam di ramadhan kali ini adalah jadwal tarawih dan ceramah subuh di masjid besar. Di desa tempatku tinggal telah dibangun masjid besar dan gagah. Selama ini, aku jarang ke masjid itu kecuali sesekali shalat jumat karena aku lebih fokus mengurus mushalla dekat rumahku. Di bulan ramadhan, jadwalku biasanya cukup padat untuk kegiatan mushalla. Nah, mungkin karena dianggap sudah bisa aktif di mushalla, kini aku diberi jadwal untuk mengisi pengajian subuh di masjid besar. Aku agak sedikit canggung karena di desaku telah terkumpul para kiyai dan ustad yang bermukim di sekitar pondok pesantren. Aku merasa belum pantas untuk duduk sederet dengan mereka. Namun, dengan terpaksa, aku harus berani mengemban amanat tersebut dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah, semua bisa berjalan lancar, setidaknya tidak mengecewakanlah!! Hehehe... Terakhir, ada kejutan yang sempat membuatku geleng-geleng kepala. Di salah satu kesempatan pengajian subuh, aku dipanggil oleh ketua takmir. Aku diminta untuk menjadi imam dan khatib shalat idul fitri tahun ini di masjid besar itu.  Benarkah? Aku terkejut mendengarnya. Selama ini yang aku tahu, petugas shalat id biasanya berasal dari luar daerah bahkan luar kota yang berlatar belakang kiayi besar atau ustad ternama. Lho kok aku? Ini pasti ada yang salah nih… tapi, untungnya aku punya jawaban jitu, bahwa aku tidak bisa memenuhi harapan ketua takmir karena aku sudah beli tiket mudik ke Jakarta dan berlebaran di sana. Nah, hatiku lega meskipun aku tahu alasan ini membuat takmir kecewa. Untuk mengobati kekecewaan itu, aku berjanji untuk siap diberi tugas di shalat idul adha nanti atau idul fitri tahun depan. Wah, aku harus siap-siap nih…

Demikian, sekelumit ceritaku sebagai pengobat rindu hatiku untuk mengisi blog ini…

Selamat menantikan Idul Fitri…Mohon maaf lahir batin…

KERJASAMA UIN MALANG-MC.GILL KANADA

Salam, Sobat semua...

Sebulan yang lalu, saya diberi amanah oleh UIN Malang untuk mendampingi Dekan Fakultas Syariah dalam rangka menjalin kerjasama dengan Faculty of Arts, McGill University, Canada. Alhamdulillah, ada beberapa hasil kesepakatan yang dicapai. 

1.      Visiting Scholar/Guest Lecturer
Program ini akan memberikan kemudahan bagi UIN Malang untuk mengadakan kegiatan seminar internasional dengan model seperti yang sudah dilakukan dengan Prof Buckley. Lebih lanjut,  kedutaan besar Canada akan membantu menfasilitasi program kuliah tamu ini.
2.      Joint Research
Penelitian kolaboratif ini akan melibatkan dua dosen atau lebih dari UIN  Malang dan McGill. Mereka bisa berkolaborasi untuk mengadakan penelitian yang menjadi konsentrasi bersama, misalnya agama dan budaya. Kedua PT mengirimkan peneliti terbaiknya untuk saling berkunjung. UIN bertanggung jawab untuk menanggung perjalanan ke Kanada sedangkan McGill akan menyiapkan akomodasi selama di Kanada.
3.      Internship/Proof-Reader
McGill siap untuk mengirimkan mahasiswa S1nya yang terpilih untuk magang di UIN Malang selama 3 bulan selama musim panas.  UIN Malang akan segera mengajukan kualifikasi yang dibutuhkan sehingga mereka segera menyeleksi mahasiswanya yang memenuhi standar itu.
4.      Doctoral Program at McGill for UIN Lecturers, All Departments
McGill siap menfasilitasi dosen UIN yang masih S2  untuk studi lanjut S3 di McGill. Mereka siap memberikan beasiswa selama 3-4 tahun yang akan diperoleh dari kolega McGill. 
5.      Editorial Board for International Journal
McGill siap menjadi anggota editoral board  untuk jurnal internasional UIN Malang. 
6.      Sabbatical Leave
Dosen UIN Malang dapat melakukan sabbatical leave di Kanada. McGill siap membantu administrasi yang dibutuhkan.

Wow, keren banget....!!!

Introduction