Selasa, 09 November 2010

FAMILY PLANNING (KB)

 
Family planning is the planning applied by a couple to decide when to have children by using some birth control techniques. It is usually applied to a female-male couple who wish to limit the number of children they have or to control the timing of pregnancy. In this respect, some countries have implemented the policy of family planning. China, for example, has imposed one-child policy that encourages couples to have no more than one child. Even though some people argue against family planning, some positive effects should be taken into account, such as control of population, reduction of maternal death, and increase of social welfare.
            Many people disagree with the policy of family planning. They think that such policy will result in many problems, such as abortion and forced sterilization. Some religious thinkers also criticize this policy by stating that in religious belief, God will take care of all the people around the world. Nevertheless, these ideas may be countered by some arguments below.

Senin, 08 November 2010

GERSANG DAN KOTORNYA AMERIKA

Satu sisi Iowa City, dekat Kampus Uni of Iowa
Di musim gugur ini, kawasan pemukiman tempat tinggalku begitu kotor. Daun-daun riuh beterbangan ditiup angin yang cukup kencang. Pohon-pohon sudah kehilangan kekuatannya untuk sekedar menjinjing tangkai helai daunnya. Mereka begitu pasrah kepada takdir Tuhan yang menitahkan mereka untuk segera menyongsong musim puasa yang panjang. Musim dingin yang menggigil dengan putihnya saju sepanjang pelataran akan datang menjelang.

Aku tidak tahu sistem pasukan kuning di Iowa ini. Pernah memang aku temui beberapa lelaki tegap pemotong rumput menggerakkan mesinnya yang penuh deru, ramai, dan berisik. Sayangnya, sampah rumput yang berserakan itu dibiarkan begitu saja. Mereka anggap bahan kompos kali.  Tradisi menyapu nampaknya tidak pernah kutemui. Ketika musim menjelang winter ini jalan-jalan bagaikan deretan tempat pembuangan yang panjang. Tak ada pemilik rumah yang peduli dengan rontokan daun kering itu. Rasanya aku berada di hutan rimba dengan gundukan sampah yang menjulang. Padahal ini Amerika lho…

Minggu, 07 November 2010

DETIK-DETIK AKHIR PERTAPAAN ANDREA HIRATA DI IOWA

“Ayolah bermimpi dan terus berkarya…!” begitu inti pesan singkat Andrea Hirata dalam sebuah percakapan denganku beberapa waktu lalu, persis seperti yang ia tuangkan dalam novel larisnya, “Sang Pemimpi.” Ia tiada  segan memotivasiku untuk menelurkan karya-karya besar meski bukan pada bidangku. Ia bak seorang kakak lelaki yang mendorong adiknya mendalami pelajaran bahasa Indonesia. Ia menyarankanku untuk membuat tulisan yang bisa dikonsumsi masyarakat lebih luas sehingga manfaatnya berlipatganda. Ia bahkan siap membantu mencarikan penerbit jika ada karya yang sudah siap dipublikasikan. Hemm, tulus sekali, bukan?
Berkaca sepuluh tahun lalu,  Andrea bukanlah siapa-siapa. Dia hanya seorang pegawai Telkom yang berpindah-pindah tugas dari Malang, lalu ke Surabaya, Medan, dan akhirnya berlabuh di Bandung. Ia bahkan pernah jadi salah satu relawan saat bencana Tsunami melanda Aceh. Sejak novel pertamanya yang berjudul “Laskar Pelangi” meledak di pasaran, Andrea kian terbenam dalam mimpi-mimpinya menjadi penulis top dunia. Hari-harinya selalu diisi dengan merenung dan menulis. Satu demi satu karya spektakulernya pun menyapa pembaca. Berkat kegigihan dan kesungguhan hatinya, ia akhirnya terpilih menjadi duta bangsa dalam acara bergensi “Internasional Writing Program 2010”, sekolah sastra nomor satu dunia, yang dihelat di Iowa.

Jumat, 05 November 2010

KEMBALI KE ALAMAT SEMULA

Setelah dicoba pindah ke alamat baru dari sudirmansetiono.blogspot.com ke sudirmanhasan.blogspot.com, ternyata banyak komplain dari para penggunaa google search yang tidak dapat mengakses informasi. Nampaknya, mesin pencari data dari google belum bisa beradaptasi dengan alamat baru di sudirmanhasan.blogspot.com. Oleh karena alasan di atas, dengan berat hati, saya kembali ke alamat semula di sudirmansetiono.blogspot.com. Adapun alamat sudirmanhasan.co.cc tetap bisa digunakan.
Terima kasih.

Selasa, 02 November 2010

AWAS AIR MINUM KEMASAN! BANYAK BAKTERI!

Saya agak kaget membaca salah satu rubrik Kompas Health hari ini yang menunjukkan 11 label air minum kemasan yang dinilai bermasalah menurut penelitian YLKI. Beberapa nama air minum itu termasuk biasa saya konsumsi. Merek Club merupakan air minum popular di berbagai tempat, termasuk di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Saya biasa beli air kemasan jenis ini jika ada acara keluarga atau ketika bepergian, di samping merek Aqua yang memang sudah paten. Nama lain yang juga bermasalah adalah Vit dan Prim-a yang kalau di Jakarta, air minuman jenis ini bersaing dengan Aqua. (lengkapnya silakan buka http://health.kompas.com/read/2010/10/27/17382324/Inilah.11.Merek.Air.Minum.Kemasan.Bermasalah). Mengapa merek-merek dagang yang namanya sudah banyak dikenal oleh masyarakat ternyata masih jauh dari kata aman?

Tak dipungkiri bahwa  air minum bersih merupakan salah satu kebutuhan yang tak bisa ditunda. Apalagi, tubuh kita 90% disinyalisasi terdiri dari air. Oleh karenanya, air selalu harus tersedia mengalahkan kebutuhan terhadap makanan. Seseorang bisa tahan tidak makan beberapa hari tetapi tidak demikian terhadap air. Banyak korban meninggal di musim haji yang dipicu oleh kekurangan cairan dalam tubuhnya. Merebaknya produsen air kemasan secara tidak langsung disebabkan tingkat kebutuhan air minum masyarakat kita yang tak terbatas. Belum lagi ditambah dengan sulitnya sumber air minum bersih. Masyarakat cenderung berasumsi bahwa air yang dikemas bersih dan rapi lebih sehat ketimbang masak air minum sendiri. Oleh sebab itu, pengendalian produk air kemasan sudah selayaknya mendapat pengawasan ketat dari pemerintah.

Di samping air minum kemasan, air minum yang dijual melalui depot-depot air belum tentu lebih sehat. Menjamurnya penyedia air minum isi ulang di berbagai pelosok kota dan desa harusnya diimbangi dengan pengecekan kebersihan dan derajat keamanan bila dikonsumsi. Beberapa kawan begitu bersemangat mengkonsumsi air minum jenis ini karena dianggap ekonomis. Mereka bisa langsung meneguk air itu tanpa harus memasak terlebih dahulu sehingga bisa menghemat gas. Padahal, filter air yang digunakan dalam proses penyeringan itu belum tentu bebas dari bakteri. Oleh sebab itu, sebagai konsumen, kita harus lebih hati-hati memilih air minum sebelum terserang penyakit akibat air minum yang terkontaminasi.

Penyakit populer akibat air minum yang kurang bersih adalah diare. Dalam batas tertentu, diare bisa mudah diatasi. Namun, dalam kasus akut, diare yang disertai dengan muntah dan demam bisa menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan yang diawali dengan mengkonsumsi air minum bersih akan lebih mudah dan murah bagi keberlangsungan hidup kita di muka bumi ini.

Introduction