Kamis, 17 Desember 2009

MAKNA TAHUN BARU

Kehidupan kita merupakan susunan waktu yang panjang. Dengan perubahan detik, menit, jam, hari, hingga tahun, aneka cerita silih berganti menghampiri kita. Ada suka, ada duka, ada kecewa, ada bahagia, ada tangis, ada tawa.....terus begitu, berputar-putar hingga akhir hayat. Nafas yang menjadi penggerak kehidupan merupakan anugerah agung yang kita terima. Nikmat inderawi yang melekat pada diri kita namun sering kita tak menyadarinya adalah kurnia yang tak terhingga. Allah tanpa kita harus minta telah mencurahkan kasih sayang-Nya yang tak terhitung dalam merawat kita hingga kita menemui hari ini, sebuah hari di penghujung tahun. Sungguh sangat tepat jika kemudian kita gunakan hari ini untuk merenung ulang lintasan kehidupan yang telah kita lalui untuk kemudian kita jadikan bekal untuk masa mendatang.

Rasulullah pernah bersabda, "barang siapa yang hari in lebih baik dari hari kemarin, sungguh ia adalah orang yang beruntung." Kalimat bijak di atas dapat memberikan inspirasi bagi kita untuk selalu memberikan suatu hal yang terbaik untuk dipersembahkan demi kemaslahatan hidup, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Alangkah indahnya jika setiap insan berupaya memperbaiki diri secara konsisten dari setiap tahap kehidupannya. Dunia ini akan damai, manusia akan selalu mengungging senyum. Tak ada sikap yang menyakiti. Semua saling menyayangi, semua saling mencintai.

Tapi, realitasnya tidak demikian. Semakin hari semakin banyak permasalahan. Manusia tidak lagi menggunakan akal sehatnya dalam bermuamalat, yang penting adalah untuk, yang penting adalah menang. Tidak peduli siapapun yang menderita akibat ulahnya, bahkan keluarga terdekatnya pun bisa menjadi korbannya. Oleh sebab itu, perlu sedikit waktu untuk mawas diri. Setidaknya di akhir tahun ini untuk menjadi cermin tahun-tahun mendatang.

Tahun baru bukanlah momen pesta pora. Tahun baru hendaknya dimaknai sebagai awal hijrah kita dari kebiasaan yang kurang baik menuju kebiasaan yang penuh maslahat. Waktu bergulir semakin mendekatkan kita kepada kematian. Semoga, dengan renungan awal tahun ini, kita siap berbenah untuk menjadi insan yang sempurna. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Introduction