Hari itu, tepat dua minggu lalu
Salah satu hari terkelam
Dalam sejarah hidupku
Kamis malam,
Saat mentari mulai terbenam
Di jalan raya yang sangat ramai
Di sela-sela kendaraan yang berpacu tinggi
Tak terpikir olehku akan datangnya petaka
Ya, musibah kecelakaan yang hampir saja membuatku tak bernyawa
Kuterpelanting keras bak terjun bebas
Kepala duluan mencium aspal nan terjal
Tangan dan kaki terluka parah
Pakaian robek dan berdarah
Sesaat kutak sadar
Lalu kubuka mata memeriksa keadaan sekitar
O...ternyata aku baru saja terlempar
Tergolek lunglai tanpa tikar
Sejumlah orang berkerumun
Bertanya apakah aku bisa bicara
Apakah aku bisa berjalan?
Apakah aku perlu bantuan untuk dipapah pulang?
Aku diam
Lidahku kelu
Sambil menahan perihnya luka yang menganga
Kubilang aku sudah siuman
Aku ingin pulang
Meski baju compang-camping
Walau darah belum kering
Aku harus pulang
Duh, seandainya mobil di belakangku tak segera mengerem
Andai kendaraan lain tak mau mengalah
Mungkin aku sudah pindah alam
Dan... menyatu kembali dengan tanah
Kurasa hidupku sekarang tinggal sisa
Untung malaikat maut bersedia istirahat sementara
Sampai detik ajalku benar-benar tiba
Lalu, apa yang bisa kuperbuat untuk bekal kehidupan abadi
Yang hampir saja kuawali...?
Duh Gusti...
La Haula wa La Quwwata illa Bika ya Robbi...
Salah satu hari terkelam
Dalam sejarah hidupku
Kamis malam,
Saat mentari mulai terbenam
Di jalan raya yang sangat ramai
Di sela-sela kendaraan yang berpacu tinggi
Tak terpikir olehku akan datangnya petaka
Ya, musibah kecelakaan yang hampir saja membuatku tak bernyawa
Kuterpelanting keras bak terjun bebas
Kepala duluan mencium aspal nan terjal
Tangan dan kaki terluka parah
Pakaian robek dan berdarah
Sesaat kutak sadar
Lalu kubuka mata memeriksa keadaan sekitar
O...ternyata aku baru saja terlempar
Tergolek lunglai tanpa tikar
Sejumlah orang berkerumun
Bertanya apakah aku bisa bicara
Apakah aku bisa berjalan?
Apakah aku perlu bantuan untuk dipapah pulang?
Aku diam
Lidahku kelu
Sambil menahan perihnya luka yang menganga
Kubilang aku sudah siuman
Aku ingin pulang
Meski baju compang-camping
Walau darah belum kering
Aku harus pulang
Duh, seandainya mobil di belakangku tak segera mengerem
Andai kendaraan lain tak mau mengalah
Mungkin aku sudah pindah alam
Dan... menyatu kembali dengan tanah
Kurasa hidupku sekarang tinggal sisa
Untung malaikat maut bersedia istirahat sementara
Sampai detik ajalku benar-benar tiba
Lalu, apa yang bisa kuperbuat untuk bekal kehidupan abadi
Yang hampir saja kuawali...?
Duh Gusti...
La Haula wa La Quwwata illa Bika ya Robbi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar