Kamis, 26 April 2012

BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI

Mengeluh adalah satu aktifitas yang hampir setiap orang pernah melakukannya. Keluhan bisa disebabkan oleh sedikitnya rezeki, menurunnya kesehatan atau waktu yang terasa sempit. Tak ayal, dalam al-Qur'an watak manusia ini diabadikan dengan istilah "haluu'a". Bagaimana cara agar tidak cepat mengeluh?

Dalam al-Qur'an, rumusnya ada dua, yakni shalat secara istiqamah dan bersedekah. Mengapa shalat dan mengapa pula sedekah? Sungguh, ketika shalat dipahami sebagai sebuah kebutuhan, niscaya tidak ada seorang pun yang menyia-nyiakan waktu berlalu tanpa shalat. Shalat ibarat udara yang senantiasa dibutuhkan. Shalat yang merupakan wujud penyerahan diri total seorang hamba kepada Tuhannya dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Shalat sambil berjalan, shalat dalam bekerja, shalat dalam bergaul dengan sesama. Kalau shalat sudah menyatu dalam gerak langkah seorang muslim, niscaya hidupnya akan cerah, bungah, ceria, dan gembira. Ia tahu lebih dari manusia pada umumnya. Hatinya telah menyatu dengan setiap taqdir yang ia terima. Di depan matanya, ada Tuhan. Di setiap nafasnya ada Tuhan. Di setiap gerak langkahnya, ada Tuhan. Tuhan ada di mana-mana. Tuhan begitu dekat dan sayang kepadanya. Lalu, patutkah ia mengeluh? Rasanya tidak akan ada komplain ketika seseorang tahu apa yang telah direncanakan untuknya. Ia mengerti Tuhan membuat jalan berliku untuknya agar ia semakin ingat dan dekat dengan-Nya. Ia akan bisa selalu damai dengan dirinya.

Di sisi lain, sedekah menjadi obat mujarab karena dapat melembutkan hati. Orang akan mudah terenyuh ketika tangannya bersedia mengulurkan bantuan kepada sesamanya. Ia akan merasakan kepedihan yang dialami saudaranya. Dari situ, teringatlah ia akan berbagai nikmat tuhan yang masih ia kenyam, jauh lebih baik dari orang yang dilihatnya. Kekayaan, jabatan, popularitas, dan segudang ilmu yang dimiliki ternyata tak ada apa-apanya bila ia tidak bisa mensyukuri karunia ini dengan berbagi dengan orang lain yang banyak tidak sesukses dirinya. Sedekah dengan senyuman, sapa ramah, uluran tangan persahabatan atau nasihat kebaikan tak mengurangi harta sedikitpun. Justru, kita akan bisa menjadi gembira dan bahagia. Kesadaran  bahwa di dalam hartanya ada hak orang lain akan membuatnya kian mulia karena telah menjadi perantara tuhan untuk kebahagiaan saudaranya. Sungguh, dengan demikian, dua resep Tuhan untuk mengatasi keluh kesah sangat ampuh dan tak dapat disangkal. Ajaran Islam memang indah apalagi kalau diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Islam is my way of life!


2 komentar:

  1. keren nih tulisannya bapak dosen musti belajr disini nih. wilujeng ngeblog pak.

    BalasHapus
  2. Terima kasih, Mas Ilham,

    Terlalu berlebihan kalau dosen harus belajar di sini. Kita mesti belajar terus dari siapa pun.

    BalasHapus

Introduction