Kalau saya ditanya tentang sidang ujian yang paling mengkhawatirkan selama hidup saya adalah ujian komprehensif saat saya menempuh program doktor di IAIN Walisongo. Bagi saya, ujian ini mempunyai tantangan berat dengan ragam soal yang paling variatif. Tim penguji yang terdiri dari para profesor dan pakar hukum berhak menanyakan apa saja, baik yang berkaitan dengan makalah yang dipresentasikan maupun bidang keilmuan lain yang dianggap serumpun. Persiapan menghadapi ujian ini melebihi persiapan ujian akhir nasional ketika saya masih sekolah di bangku SMP atau SMA.
Ujian ini akan menentukan kompetensi seorang mahasiswa. Jika lulus, sang mahasiswa berhak memasuki tahap berikutnya. Namun, bila gagal, ia harus membuat tulisan baru, membayar registrasi yang cukup mahal, dan mempresentasikan naskahnya di hadapan para penguji. Itulah sebabnya, kawan-kawan yang merasa belum siap sering dihantui perasaan takut dan was-was. Bedasarkan pengalaman kawan-kawan yang ujian terlebih dahulu, mereka begitu stres dan kehabisan energi saat menjawab pertanyaan tim penguji yang memberikan pertanyaan di luar dugaan. Ekspresi kaget, bingung, dan akhirnya diam seringkali ditemui dalam forum itu. Alhasil, kesan seram dan kejam tak dapat dihindarkan.
Meskipun begitu, alhamdulillah, berkat doa dan dukungan semua pihak, saya akhirnya telah berhasil melalui tahap ujian komprehensif tanggal 21 April 2010. Perasaan gembira tak dapat saya tutupi karena saya setidaknya telah mampu melalui tantangan yang sempat membuat saya kurang tidur. Semoga proses ini dapat terus berjalan sehingga kesempatan untuk menyelesaikan studi secara tepat waktu semakin terbuka lebar. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar