Setelah selesai boyongan dari Semarang, saya melanjutkan perjalanan hidup ke beberapa kota. Kota pertama yang saya singgahi adalah Yogyakarta. Di propinsi istimewa ini saya berkunjung ke rumah kakak di wilayah Godean. Senang rasanya bisa bertemu kembali dengan saudara yang biasanya hanya kontak lewat telepon. Ponakan, si Zidan, begitu gembira menyambut kami, khususnya kedua anak kami, Tia dan Taqi, yang sebaya dengannya. Mereka bertiga akhirnya bermain dan bercanda sepuasnya. Jalan-jalan bersama menyusuri Malioboro, Pasar Bringharjo, dan Taman Pintar setidaknya dapat memberikan suasana baru. Setidaknya dapat menghibur hati saya yang masih belum rela berpisah dengan kawan-kawan Semarang. Bergaul dengan mereka sangat mengesankan.
Di Maliboro, kami mengkhususkan diri untuk mencari toko Sovenir. Di deretan yang panjang, kami menemukan satu tempat belanja yang menawarkan berbagai ragam buah tangan dengan harga terjangkau. Gantunga kunci dengan motif wayang, candi, dan andong cukup menyita perhatian saya. Juga, beragam hiasan dari logam dan kaca nampaknya layak untuk dijadikan oleh-oleh. Setelah dirasa cukup, kami melanjutkan perjalanan ke pasar Bringharjo. Pasar ini merupakan salah satu pasar terlengkap dan termurah di Jogja. Aneka batik dijual dengan harga murah. Maklum, para pedagang yang jumlahnya ratusan menjajakan barang yang relatif sama sehingga mereka berani menawarkan barang dengan harga bersaing.
Setelah puas di Jogja, perjalanan saya dilanjutkan ke Jakarta. Kali ini, tujuan utamanya adalah mengantar istri dan anak-anak ke rumah orang tua di Bekasi. Waktu tempuh Jogja-Jakarta sekitar 10 jam, dari magrib hingga subuh. Alhamdulillah, pagi tadi kami semua telah sampai di Jatiasih. Tujuan berikutnya adalah melakukan penelitian di Dompet Dhuafa. Ini merupakan rangkaian dari penulisan disertasi yang proposalnya baru awal bulan ini disetujui oleh dewan penguji.
Amerika? Wah, banyak yang tanya kapan saya akan ke negeri Obama. Jawabnya adalah saya sedang menunggu keluarnya visa. Informasi terakhir, Jumat lalu saya ditelepon oleh pihak kedutaan Amerika untuk melengkapi berkas yang mereka butuhkan. Langsung, hari itu juga saya kirim email ke kedutaan untuk melengkapi berkas yang mereka inginkan. Kini, saya harus tawakkal setelah berusaha sekuat tenaga untuk meraih kesempatan riset di luar negeri. Semoga atas doa dan dukungan semua pihak, Allah SWT akan memberikan keputusan terbaik untuk saya. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar