Tiada kata selain ucapan syukur alhamdulillah, akhirnya say sampai juga di New York. Perjalanan jauh yang melelahkan selama sekitar 30 jam berakhir sudah. Lelah, ngantuk, sampai kram mewarnai perjalanan saya. Kini, saya sudah terdaftar sebagai mahasiswa di State University of New York di Buffalo untuk periode musim panas ini. Saya telah mendapat satu ruang kamar di Goodyear hall.
Ksempatan menulis ini dapat saya peroleh setelah saya mendapatkan kartu mahasiswa, alamat email, dan password untuk dapat mengakses komputer di perpustakaan kampus. Sementara ini tak ada pilihan lain kecuali harus menggunaka fasilitas umum untuk memenuhi kebutuhan saya.
Banyak hal berbeda yang harus saya lakukan untuk menyambung hidup. Saya harus rela tidak makan nasi beberapa hari. Menu yang selalu ditawarkan oleh toko-toko makanan adalah pizza, sandwich, burger, dan semacamnya yang berbahan dasar roti. Daripada kelaparan, saya pun harus menyatap makanan-makanan itu meskipun rasanya sulit diterima perut. Saya belum menemukan satu kawan pun dari Indonesia di sini. Alhasil, saya harus berekperimen menggunakan fasilitas yang belum pernah saya alami sebelumnya, seperti beli minuman di mesin (vending machine), peralatan yang serba optomatis (masuk ruangan, lampu bisa nyala sendiri lho, bukan karena ada hantu hehehe), masuk gedung harus pakai kartu gesek seperti ATM (kalau tak punya, jangan harap bisa masuk), dan yang paling penting, tak ada orang yang ngerti bahasa indonesia, jadi harus ngomong Inggris dari mulai Singapura hingga di sini. (Wah, bisa lupa nih...hehe)
alhamdulillah ustad sudah sampai dg selamat.tapi kayaknya memang ustad pantes jadi 'LONDO',bule yg makanya roti
BalasHapusHaha, bisa aja, makan roti itu karena terpaksa. Terima kasih atas perhatiannya...
BalasHapus