Sabtu, 31 Desember 2011

NYALI SEORANG DAI

Menjadi seorang dai ternyata membutuhkan nyali yang kuat. Tanpa keberanian tampil di depan sambil menyampaikan isi pikirannya, niscaya sang dai itu hanya akan menjadi jago kandang alias hanya besar di lingkungan kecilnya. Kemampuan mengolah ketrampilan dengan berani berbuat salah adalah salah satu kunci keberhasilan seseorang. Bolehlah seseorang mengawali karir hidupnya dengan cemoohan dan umpatan orang namun pada akhirnya semua orang akan mendapatkan bagian serbuk wanginya. Banyak kasus dijumpai di masyarakat bahwa seorang selebriti ternama harus rela berlarut-larut dalam hinaan dan ejekan orang. Namun berkat kerja keras dan sikap pantang menyerah, ia kini dipuji dan dipuja banyak orang. Bahkan orang yang menghina itu kini malah minta maaf dan mengelu-elukannya.

Teman saya adalah seorang dai ternama saat ini. Ia mengawali hidupnya dalam penderitaan batin karena selalu dikucilkan kawan-kawannya. Kalau mau, mungkin ia akan melawan takdir dengan mengakhiri hidupnya dengan cara yang sadis. Untungnya, ia tidak sampai melakukan itu. Dengan ketegaran hatinya menerima penghinaan harian yang menghampiri, ia berjanji kelak suatu saat nanti ia akan balik keadaan bahwa orang-orang akan membutuhkannya dan berbalik menghargainya. Tapi itu jelas tidak mudah. Dengan cara apa ia bisa mengubah nasib?

Untungnya kawan saya itu mempunyai kemampuan orasi yang handal. Suara merdu dan gaya bicaranya yang kocak. Lambat laun, ia mulai diundang untuk acara-acara kecil di kampungnya. Lama-kelamaan, banyak orang yang senang dengan tampilannya. Popularitasnya kian memuncak sehingga kawan-kawan kecilnya yang dahulu mencibirnya kini tak lagi punya alasan untuk membencinya. Mereka justru membutuhkan siraman rohani yang meluncur dari bibir kawan saya tadi. Akhirnya, kini kawan saya itu menjadi dai ternama yang setiap disebut namanya, orang akan langsung mengaguminya.

Saya jadi teringat dengan kisah nabi Yusuf. Surat terindah yang disajikan dalam al-Qur'an mencerikan tentang situasi hidup Yusuf yang dibenci oleh saudara-saudaranya. Ia dianggap telah mencuri kasih sayang nabi Ya'kub. Yusuf akhirnya dilempar ke dalam sumur yang akhirnya diselamatkan oleh seorang saudagar.

Tahun demi tahun, Yusuf hidup dalam penderitaan. Ia sempat difitnah melakukan perbuatan tercela terhadap istri Aziz, Zulaikha. Yusuf kemudian berdoa bahwa penjara lebih baik baginya daripada hidup dalam kemewahan namun penuh fitnah. Gelombang penderitaan Yusuf akhirnya berujung ketika ia dipilih menjadi penasehat raja di bidang pengelolaan hasil bumi. Di sanalah Yusuf bisa bertemu dengan saudara kandungnya dan kembali bercengkerama dengan ayahnya. Allah menguji setiap makhluk dengan rangkaian kesulitan dan rintangan. Namun, apabila hamba itu berhasil melaluinya, Allah telah menyiapkan hadiah terindah di dunia dan surga ternikmat di akhirat. Semoga kita semua bisa bersabar menjalani hidup ini dan sukses menghadap Allah dengan khusnul khatimah. Amin..... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Introduction