Selasa, 27 Juli 2010

ASYIKNYA MENCUCI DI KAMPUNG UWAK SAM


Mencuci merupakan aktifitas rutin untuk membersihkan pakaian yang telah dipakai dalam jangka waktu cukup lama, bisa beberapa jam atau beberapa hari. Caranya bisa dikucek dengan tangan, dibilas lalu dijemur, atau dimasukkan ke mesin cuci lalu tinggal jemur. Kedua teknik ini biasa saya lakukan saat masih berkumpul dengan keluarga. Namun, saat di perantauan kini, saya tidak dengan mudah melakukan itu karena ternyata ada cara yang belum saya kuasai dalam hal mencuci.

Pertama-tama, saya tanya kawan-kawan tentang teknik mencuci. Mereka mengatakan bahwa cara mencuci adalah memasukkan pakaian ke mesin cuci dengan terlebih dahulu mengatur waktu cuci. Untuk yang satu ini mungkin saya pikir sama dengan mesin cuci di tanah air. Kemudian, saya harus memasukkan sabun ke tempatnya. Sabun yang dimaksud adalah sabun cair, seperti sabun cair untuk mandi. Diterjen seperti yang biasa saya pakai, misalnya rinso atau soklin, tidak boleh digunakan. Lho, lalu gimana saya bisa mencuci? Tanya saya dalam hati. Terpaksa, sabun cuci bawaan saya tidak dapat digunakan dan saya harus belanja ke supermarket untuk membeli sabun cair itu. Saya pada awalnya tidak tahu perbedaan hasil cucian jika menggunakan diterjen atau sabun cair tersebut. Namun, setelah beberapa kali mencuci, ada memang hasil yang tidak saya sangka, yakni pakaian bisa langsung digunakan tanpa disetrika.

Setelah mencuci dengan menggunakan mesin cuci dalam waktu sekitar 30 menit, saya harus memindahkan semua baju ke mesin pengering. Nah, untuk tahap ini, saya pernah punya pengalaman saat di Kanada, jaket saya yang masih baru jadi rusak gara-gara panas dalam mesin pengering sudah terstandarkan, tidak bisa diatur. Oleh sebab itu, pada awal mencuci di sini, saya tidak mengeringkan di mesin pengering, tetapi saya jemur saja di kamar dengan menggantungnya di hanger. Kering juga kok cuma butuh waktu agak lama, sekitar dua hari. Tetapi, saya kemudian memberanikan diri untuk mencoba mengerikan dengan mesin setelah saya tahu waktu pengeringan bisa disesuaikan. Saya coba dengan waktu 30 menit, dan ternyata pakaian sudah kering meskipun belum maksimal.

Setelah semuanya selesai, pakaian saya bawa ke kamar dan langsung saya lipat. Nah, di sinilah keanehan terjadi, semua pakaian saya jadi mudah dilipat dan diratakan, persis seperti diseterika, atau seperti diberi pelembut. Kaos saya yang biasanya tidak berani saya pakai kecuali diseterika dengan cukup lama, ternyata hanya dirapikan dengan tangan dan dilipat sudah bisa dipakai esok harinya tanpa malu karena lecek atau kumal. Jadilah saya mengerti mengapa kawan-kawan saya tidak memiliki seterika ketika saya ingin pinjam. Memang, nampaknya, tanpa disterika pakaian-pakaian berbahan katun pun bisa dengan santai digunakan. Ini pengalaman baru yang belum saya peroleh tatkala dulu di Kanada. Asyik bukan? Jadi, kini saya tidak perlu berlelah-lelah mensetrika tumpukan pakaian sebagaimana biasanya. hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Introduction