Rabu, 28 Juli 2010

MENGGUNAKAN MONEYGRAM


Saya termasuk orang yang tidak banyak punya pengalaman tentang teknik mengirim uang selain bank dan pos. Pagi ini saya dapat tantangan baru untuk mengirim uang melalui MoneyGram atas permintaan teman. Saat membaca email kawan tadi yang sangat berharap untuk dibantu, saya sempat bingung karena tidak tahu cara membantunya. Lengkap ceritanya begini.

Kawan saya, Dion, sesama Fulbrighter dari Jogja, hingga kini belum berangkat. Ia baru saja selesai mengurus visa yang akan keluar minggu depan. Meskipun begitu, ia sudah mulai menata diri dengan mencari penginapan di Ohio, tempat risetnya. Untungnya, ia punya kenalan di sana, Peter namanya. Dion sudah lama mengontak Peter untuk mencarikan tempat tinggal. Peter menyanggupi, bahkan ia menawarkan tempat tinggalnya jika Dion mau. Kebetulan, Peter sudah selesai masa studinya dan akan pulang ke Afrika. Peter akan meninggalkan Ohio sebelum kedatangan Dion.

Berhubung Peter akan segera balik kampung sedangkan ia punya sejumlah barang yang diperlukan Dion, maka Peter menawarkan barang tersebut jika memang Dion mau dan bisa membayar sebelum kepulangan Peter. Dion agak bingung, satu sisi ia memang membutuhkan barang-barang itu, seperti dipan dan kasur (kebetulan tempat tinggal Peter hanya menyewakan tempat saja, soal perabotan harus beli sendiri), tapi ia tidak tahu harus bagaimana mengirim uang ke Amerika dengan cepat. Untuk mengatasi hal itu, Dion meminta bantuan saya agar mengirim sejumlah dolar ke Peter. Karena jumlahnya tidak terlalu besar, saya pun menyanggupi. Saya meminta Dion untuk mengirimkan nama, alamat, dan nomor rekening bank yang dituju. Saya rencananya akan tarnsfer via bank yang bagi saya sangat mudah.

Selang beberapa hari, Dion kemudian mengirim email bahwa Peter minta agar uangnya dikirim melalui MoneyGram. Ia memberikan alamat lengkap rumahnya. Peter menyarankan agar transaksi dilakukan di Swalayan Walmart. Ketika saya menerima email tersebut, satu hal yang langsung terjadi adalah saya bingung. Mengapa? Saya ini belum pernah mengirim uang via MoneyGram dan saya tidak tahu di mana Walmart berada (lucu kan...hehe). Selain itu, saya tidak bisa begitu saja meninggalkan kuliah yang sangat padat dari pagi hingga sore. Kalaulah saja jadi ke Walmart, saya pasti 'ngrusuhi' kawan-kawan yang punya mobil untuk mengantarkan saya ke sana. Padahal, kawan saya, seperti mas Faisal, bekerja dari pagi hingga sore. Lalu kapan saya bisa melaksanakan tugas 'mulia' ini?

Di tengah kebingungan itu, saya terpikir untuk menghubungi kawan senior yang dulu pertama kali menolong saya. Mbak Nuning namanya. Di saat break kuliah di siang hari, saya coba telepon Mbak Nuning. Saya awali dengan basi-basi sebentar kemudian menjurus kepada persoalan utama yakni minta tolong. Namun, sebelum meminta tolong untuk mengantarkan saya ke Walmart, saya sempat iseng mengharap saran dari Mbak Nuning tentang cara saya mengirim uang melalui MoneyGram. Tak disangka, tak diduga, tak dikira, ternyata Mbak Nuning sudah punya pengalaman mengirim uang via MoneyGram dan tidak harus ke Walmart, cukup datang ke semacam pusat bisnis kampus SUNY Buffalo dan menemui petugas kasir di sebuah Farmasi, CVS namanya. Tanpa pikir panjang, saya langsung bergegas mencari lokasi tersebut yang saya juga belum pernah ke sana. Setelah putar-putar dan tanya sana-sini akhirnya sampailah saya di farmasi CVS.

Sesampai di depan kasir, saya kemudian menanyakan kemungkinan saya mengirim uang ke Ohio via MoneyGram. Weladalah, saya hanya disuruh menuju satu selepon di atas meja dan mengangkatnya. Sambil terheran-heran, saya turuti saja perintahnya. Awalnya, saya pikir saya bisa mengirim uang lewat kasir itu yang kemudian tinggal menunggu slip transaksi. Tapi ternyata, saya malah disuruh berhadapan dengan benda mati, yakni sebuah telepon. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan terhadap telepon tersebut. Setelah bertanya lagi ke petugas kasir, lalu saya diberitahu bahwa saya harus mengangkat gagang telepon itu dan mengikuti bunyi perintah yang didengar. Dengan agak ragu, saya pun mencoba mengangkat pesawat telepon itu mendengarkan dengan seksama.

Bunyi pertama yang saya dengan adalah bahwa saya harus memencet tombol pemilihan bahasa, 1 untuk Inggris, 2 utuk spanyol, 3 dan seterusnya banyak pilihan lain. Langsung saja saya pencet angka satu. Kemudian terdengar perintah lagi, suara otomatis itu menanyakan apakah saya mau mengirim, mengambil, atau melakukan transaksi lainnya melalui MoneyGram. Saya yang masih tidak paham maksud perintah itu diam sejenak. Suara itu pun kembali terdengar. Dengan agak kurang yakin saya pun bilang, "send" (mengirim). Rupanya suara saya direkam oleh mesin itu. Beberapa saat kemudian ada perintah baru lagi yang menanyakan negara tujuan. Di sini saya pun dibuat bingung. Saya ini kan mau mengirim uang ke Amerika, kok masih ditanya mau mengirim kemana? Saya pun menjawab sekenanya "America". Ternyata, jawaban saya salah. Pertanyaan itu kembali terdengar. Saya pun merubah jawaban saya dengan "United States". Nah, untuk kali ini, mesin itu bisa merekam. Lalu, ada bunyi lagi, "You say United States?" Saya pun menjawab "Yes". (Walah, mau ngirim uang sedikit aja kok ribet banget ya..pikir saya.) Setelah beberapa saat, mesin itu berbunyi, "tunggu sebentar, anda akan dihubungkan dengan petugas MoneyGram." (Yah...kenapa nggak dari tadi....)

Petugas MoneyGram di seberang sana menyapa dengan ramah. Kemudian menanyakan kota tujuan, jumlah uang, nama pengirim, nomor telepon, dan alamat pengirim beserta kode posnya. Saya harus mengeja nama saya beberapa kali karena memang nama saya cukup asing bagi si petugas itu. Terakhir, petugas meminta saya untuk menyebutkan nama penerima. Lho kok cuma nama saja? Begitu tanya saya. Petugas itu menjelaskan bahwa sistem MoneyGram itu hanya cukup menyebut nama penerima. Sang penerima nantinya akan mendatangi kantor MoneyGram di mana saja untuk mengambil uangnya. (Ooo, begitu tho, pikir saya. Maklum, orang kampung bergaya kota...hehe)

Setelah menyetujui jumlah uang dan biaya kirim, saya pun menutup telepon itu. Tapi kemudian, saya bertanya-tanya lagi, kemana saya membayar transaksi tadi? Uang masih ada di tangan dan belum berkurang sedikit pun. Petugas tadi juga tidak memberitahu dan saya pun tidak bertanya. (Nah, klop kan? Beginilah nasib orang yang tak punya ilmu, bisanya cuma bingung terus hehe). Agar tidak terjadi kesalahan yang berlipat-lipat, saya mendekati kasir farmasi tadi. Ternyata, saya bisa membayar lewat kasir itu namun saya harus menunggu proses elektronik laporan pengiriman beberapa saat. Tak lama kemudian, mesin ke meja kasir mengeluarkan kertas panjang yang isinya laporan bahwa saya sudah melakukan transaksi pengiriman lewat MoneyGram di konter CVS. Setelah membayar semuanya, saya pulang dengan lega. (O.., begitu tho cara kirim uang via MoneyGram. Aneh banget ya...)

Sesampai di kelas, saya langsung menyalakan komputer untuk segera mengirim kabar ke Dion dan Peter bahwa uang sudah saya kirim sesuai dengan harapan. Menurut berita, uang bisa langsung bisa diambil dalam tempo 5 menit dari pengiriman. Saya pikir tugas saya telah selesai dan kini kembali konsentrasi kuliah hingga sore.

Malam hari, saya coba buka yahoo untuk melihat perkembangan email saya. Ternyata, ada email masuk dari Peter yang menerangkan bahwa ia membutuhkan nomor referensi yang tertulis di surat bukti transaksi. Saya pun mencari nomor yang dimaksud dan akhirnya saya bisa menemukan. Saya kemudian membalas email itu dengan mencantumkan nomor referensi yang diinginkan. Sudah selesaikah? Ternyata belum, tadi pagi sesaat sebelum kuliah, saya mendapat email dari Peter bahwa uangnya belum bisa diambil karena ia harus menunjukkan kepada petugas MoneyGram informasi seputar nama pengirim, alamat, dan nomor teleponnya. Lho kok begitu ya aturannya? Bukannya semuanya sudah tertulis saat transaksi kemarin? Tapi tanpa pikir panjang, saya pun memberikan rincian informasi yang saya sampaikan kepada petugas saat pengiriman kemarin.

Okay. saat ini saya sedang menunggu kabar teakhir dari Peter, apakah ia sukses mengambil uangnya atau masih ada masalah lagi. Saya berharap ia bisa lancar mengurus administrasinya di MoneyGram. Wah, pengalaman baru yang bagi saya sangat menantang ya.....Wa Allah a'lam.

4 komentar:

  1. thx untuk bagi pengalamannya.. kebetulan saya jg mau mengirim uang lewat moneygram .. teman saya di USA membeli barang di indonesia tetapi uangnya masih tersisa... jd saya hrus kirim ulang.. sekali lg terima kasih

    BalasHapus
  2. Oke Mbak, sama-sama. Bagi-bagi pengalaman lewat blog ternyata ada manfaatnya ya...

    BalasHapus
  3. akhirnya nemu juga cara ambil uang di money gram.
    thanks atas pengalaman nya, baru pertama ngambil di money gram gan :)

    BalasHapus
  4. So? what happen? your friend received that money ? how long? 10 days?

    BalasHapus

Introduction