Kau boleh marah, ketika hidupmu berliku
Kau boleh jengah, tatkala bidukmu terantuk batu
Kau boleh teriak, di saat hatimu teriris sembilu
Tapi, bisakah semua itu mengurangi laramu
Marahmu hanya akan mengobarkan api dendam kawanmu
Jengahmu hanya bisa menyulut beringas lawanmu
Teriakmu hanya mampu membangkitkan umpatan tetanggamu
Pasti kau tahu,
Hidup memang penuh cucuran airmata
Hidup meski berdarah-darah
Hidup niscaya sesakkan dada
Hanya,
Bila kau punya hati
Bila kau tahu akan kekuatan ilahi
Bila kau sadar kelemahan insani
Tentu,
Kau takkan sejengkal pun mundur
Kau tetap nyalakan semangat pantang kendur
Demi hidupmu di dua dunia yang makmur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar