Senang campur susah...
Begitulah perasaan saya ketika pertama kali menginjakkan kaki di Iowa.
Saat mendarat, saya harus menunggu sekitar satu jam penjemputan. Senang karena Mas Eri bersedia menjemput saya.
Lalu, saya diajak ke rumah Mbak Cecil, salah satu Fulbrighter. Saya sempat singgah beberapa jam di rumahnya.
Menjelang malam, saya diundang oleh pak Heru ke rumahnya sekaligus menginap beberapa hari. Hingga hari ini, saya masih numpang tidur di sana.
Senang tapi sedih, karena hingga saat ini saya belum juga mendapatkan tempat penginapan.
Susah sekali rasanya mencari tempat kos yang cocok untuk 6 bulan
Setelah tidak ada lagi pilihan,
Akhirnya memutuskan menerima tawaran kamar tanpa isi...harus menyiapkan segalanya sendiri.
Tapi ini lebih baik daripada tidak ada kamar....
Wah . . .Menantang sanget. Sekedap malih bade wonten pitulungan. . .Amin
BalasHapusYa...memang harus sabar, Mas...
BalasHapus