Meskipun Gus Dur telah wafat di ujung tahun 2009, hingga hari ini, para pengunjung makam beliau tak ada habis-habisnya. Minat para mu’izzin untuk hadir dan mendoakan beliau tak kunjung surut. Mereka datang dari bebagai kota di Jawa, dan bahkan ada sejumlah pengunjung yang berasal dari luar pulau. Kebesaran nama Gu Dur bisa dikatakan telah melampaui popularitas Suharto pada saat yang sama, yakni ketika kedua mantan presiden itu wafat. Padahal, masa bakti Gus Dur tidak lebih dari 2 tahun sementara suharto berkuasa sekitar 32 tahun. Ini menunjukkan bahwa cucu pendiri organisasi massa Nahdlatul Ulama itu memiliki peran aktif yang menyentuh hati nurani rakyat.
Peringatan 40 hari Gus Dur yang dilangsungkan di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang berlangsung meriah. Gus Mus selaku pembicara sempat mempromosikan Gus Dur untuk masuk dalam The Guinness Book of Records. Meskipun sedikit berlebihan, namun alasan di balik itu dapat dinilai wajar. Hal ini terlihat dengan antusisme para tokoh agama, tidak hanya tingkat Indonesia, tetapi bahkan tingkat internasional, memberikan penghargaan kepada Gus Dur. Di antaranya adalah penghargaan dari kepausan Vatikan, Roma. Sejumlah tokoh agama juga bersama-sama memperingati 40 hari wafatnya Gus Dur dengan menggelar doa bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar