setelah lebih dari satu bulan tinggal di Iowa, saya masih mengalami tantangan yang tak kalah beratnya. Mondar-mondir ke perpustakaan, masuk sejumlah kelas, dan berburu buku online ternyata masih merupakan awal dari perjalanan yang kian menantang. Saya harus pandai membagi waktu untuk memilah dan memilih data terkumpul sekaligus merencanakan perjalanan panjang ke Chicago dan Alexandria yang jelas-jelas menguras energi dan biaya. Untuk saat ini, sejumlah buku panduan penelitian, teori manajemen, dan filantropi sudah ada di depan mata. Jurnal-jurnal elektronik yang terkait dengan topik penelitian pun sudah terkumpul rapi. Masalahnya adalah saya harus meluangkan waktu untuk membaca naskah-naskah itu agar nantinya saya bisa membuat tulisan yang memiliki data lengkap dan analisis yang berkualitas. Itu tentu bukanlah perkara mudah.
Di Iowa, saya serasa ditugasi untuk lebih banyak memelototi komputer dan buku ketimbang bersenang-senang menikmati Amerika di musim gugur. Waktu saya hampir semuanya habis untuk duduk manis di kantor. Tetapi, saya juga heran, sebegitu banyaknya waktu yang tersita ternyata belum juga mampu memberikan inspirasi menarik untuk mengawali tulisan. Kadang saya menggerutu sendiri. Saya harus bagaimana lagi?
Saking bingungnya, sakit kepala kadang datang menyapa. Kalau sudah begini, bukannya pekerjaan akan selesai, namun justru menambah masalah baru. Saya harus kompromi dengan kenyataan bahwa saya memang harus bekerja keras namun juga tak boleh melupakan hak tubuh untuk istirahat. Saya pun tergeletak tak berdaya di tempat tidur untuk sekedar meluruskan punggung. Beberapa hari ini mata saya tak mau kompromi. Seringkali di tengah malam keduanya tak mau terpejam karena mungkin masih terbiasa dengan kegiatan sahur di bulan ramadhan. Tapi sudahlah, hidup harus tetap berjalan.
Dalam pertemuan terakhir dengan profesor penasehat penelitian, saya berjanji akan memulai untuk menulis laporan disertasi pada minggu ini. Tapi, hasilnya hingga kini masih nol besar. Kecewa memang, tapi bagi saya, proses awal untuk memulai langkah penulisan penelitian bukanlah perkara gampang. Saya harus membaca ulang beberapa teori penelitian dan buku-buku manajemen yang akan mengantarkan kepada bobot tulisan yang saya inginkan. Kali ini, saya memang ingin merubah kebiasaan lama saya dalam menulis. Dulu, karena terbatas waktu, saya biasanya menulis sambil membaca. Hasilnya cukup memuaskan tetapi seringkali bacaan saya tidak tuntas sehingga saya harus menulis ulang. Untuk saat ini, saya menerapkan strategi membaca sebanyak-banyaknya dahulu barulah menuliskannya dengan harapan saya tidak lagi bekerja dua kali ketika ternyata saya salah paham dalam menelaah buku-buku tersebut. Dengan demikian, saya ingin sekali menulis dengan pemahaman yang matang. Namun sekali lagi, saya masih ragu untuk mengawali tulisan hingga detik ini.
Ini adalah tantangan yang berat. Di kala saya dikejar waktu agar segera menyelesaikan penelitian, saya masih dihadapkan pada masalah teknis penelitian baik terkait dengan perencanaan penelitian lapangan maupun penulisan laporan yang belum kunjung saya mulai. Tapi, setidaknya, saya yakin bahwa dengan usaha keras dan tanpa kenal menyerah, saya akan bisa segera mengatasi permasalahan yang kini sedang saya hadapi. Persoalan demi persoalan Insya Allah akan terselesaikan tepat pada waktunya. Wa Allah a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar