Rabu, 08 September 2010
BELI BUKU ONLINE DI AMAZON.COM
Hidup di negeri maju memang mengharuskan kita untuk selalu melek teknologi canggih. Kalaulah di Indonesia, banyak pekerjaan yang menggunakan tenaga manusia, misalnya penjaga tol. Namun, di Amerika penjaga tol hampir jarang terlihat. Piranti yang ada adalah tempat meletakkan uang di loket, lalu tiket transaksi keluar secara otomatis sehingga palang penutup jalan tol langsung terbuka. Dengan demikian, meskipun malam hari, para pengendara mobil tak khawatir melintas di berbagai ruas jalan layang. Pengalaman lain adalah ketika belanja. Jarang terlihat orang membayar dengan uang kontan ke kasir. Umumnya mereka menggunakan kartu kredit atau debit untuk pembayaran seluruh belanjaan. Bahkan, self-service pun ada. Pembeli tinggal menyorotkan barcode setiap barang yang dibeli kemudian memasukkan kartunya di mesin khusus semacam ATM. Transaksi pun begitu mudah dan cepat tanpa harus antri panjang. Nah, pengalaman terakhir yang akan diuraikan pada tulisan ini adalah cara pembelian buku di toko buku online Amazon.
Jujur saya katakan bahwa saya agak canggung ketika berhubungan dengan hal-hal yang sifatnya online, apalagi terkait dengan belanja. Banyak kasus terdengar bahwa seorang customer kehilangan uang berjuta-juta gara-gara kode pin banknya dicuri oleh orang lain. Maklum, kejahatan dunia maya begitu merajalela sehingga transaksi online cukup mengkhawatirkan. Namun, berhubung tidak ada alternatif lain, terpaksa saya mencoba menggunakan fasilitas online untuk membeli buku yang tidak tersedia di perpustakaan. Kali ini saya membeli dua buku yang berkaitan dengan pemerintahan Islam dan filantopi Islam.
Pertama-tama saya masuk ke website toko buku online yang beralamat di www.amazon.com. Lalu, saya ikuti petunjuknya dengan antara lain memasukkan sejumlah data diri dan beberapa kata kunci pencarian buku. Dengan kata kunci itu, saya akan disodori sejumlah buku terkait yang mungkin sesuai dengan keinginan saya. Jika tidak, saya bisa menulis kata lain yang diharapkan mampu memunculkan sejumlah judul buku yang sesuai. Teknisnya mirip pencarian data melalui google. Saya pun bisa melihat sebagian isi buku itu, seperti daftar isi dan daftar pustaka sebelum memutuskan untuk membeli. Ada juga tawaran beberapa klasifikasi kondisi buku, semisal buku baru, buku agak baru, atau buku lama namun masih layak. Harganya juga bervariasi tergantung kondisi buku dari mulai 1 dolar hingga ratusan dolar.
Langkah kedua adalah mengklik tombol "memasukkan ke dalam keranjang." Tindakan ini merupakan penunjuk bahwa kita sudah memilih satu buku yang hendak kita beli. Judul buku dan harganya sudah masuk ke daftar calon pembelian. Setelah kita sudah pasti dengan buku tersebut, langkah selanjutnya adalah pengiriman. Pada halaman ini, kita akan ditanya tentang alamat pengiriman buku tersebut. Selain itu, kita juga akan ditanya cara pembayaran kita, bisa menggunakan antara lain kartu visa atau mastercard. Kita diminta memasukkan nomor kartu dan passwordnya.
Setelah selesai, kita diarahkan ke halaman selanjutnya yang menampilkan seluruh data pembelian buku, termasuk judul buku, harga buku, alamat penerima, dan cara pembayaran. Halaman ini merupakan reviu dari sekian langkah pembelian yang kita lakukan sebelum memutuskan jadi. Saya salut dengan sistem semacam ini karena sang calon pembeli masih diberi kesempatan untuk berpikir ulang sebelum memutuskan untuk jadi membeli. Jika tidak ada perubahan pikiran, kita langsung klik tombol "meletakkan pesanan." Ini berarti proses jual beli kita sudah selesai. Uniknya, Amazon juga masih memberi kesempatan kepada kita jika nanti kita membatalkan pembelian. Informasi bagaimana cara membatalkan pesanan dikirim langsung melalui email kita. Di email, kita akan mendapatkan informasi perjalan buku, kapan dikemas dan kapan akan sampai. Amazon juga memberikan nomor kode belanja yang bisa kita gunakan untuk menulusuri jejak buku kita termasuk untuk komplain jika buku yang dikirim tidak sesuai dengan pesanan. Canggih sekali rupanya!
Sayangnya, Amazon tidak melayani seluruh negara di muka bumi. Ada beberapa negera yang kartu debit/kreditnya diblokir karena dianggap sering dipalsukan. Salah satunya, kata seorang teman, adalah Indonesia. Wah, ini bukan berarti kita ini tidak pintar, tetapi justru karena terlalu banyaknya ahli IT kita yang canggih sehingga bisa mengelabuhi perusahaan sekelas Amazon. Semoga saja, dengan semangat ramadhan yang sedang kita jalankan, bangsa kita menjadi kian berakhlak mulia di masa mendatang sehingga kelak jika membutuhkan buku online khususnya buku-buku langka, kita bisa langsung beli dari Indonesia. Amin. Sekian pengalaman beli buku online di Amazon. Semoga bermanfaat. Wa A'lam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar