Minggu, 26 September 2010

BERTEMU PROF RYAS ROSYID DAN PROF. BACHTIAR EFENDI DI DEKALB


Setelah cukup melakukan penelitian lapangan di Chicago dan membongkar perpustakaan University of Chicago, saya melanjutkan perjalanan ke Dekalb, Illinois, 90 menit dari arah kota Chicago. Di sini berdiri kampus megah Northern Illinois University (NIU). Kampus ini telah berhasil melahirkan tokoh-tokoh besar seperti Prof Ryas Rosyid dan Dr Anis Baswedan. Saya diantar mas Mun'im ke rumah mas Dani di Dekalb. Kemudian, saya diantar keliling Dekalb sekaligus mengunjungi perpustakaan NIU. Wah, lagi-lagi saya dipertemukan dengan koleksi lengkap kajian Asia Tenggara di kampus itu.

Malam hari, saya diajak mas Dani untuk mengikuti acara Welcome party dalam rangka menyambut kedatangan dua profesor besar Indonesia, Prof Ryas Rosyid dan Prof Bachtiar Efendi. Prof Ryas adalah pakar otonomi daerah sedangkan Prof Backhtiar merupakan pakar di bidang politik. Senang rasanya bisa bertemu mereka di sini. saya sempat berbincang-bincang dengan mereka di sela-sela makan malam. Sejumlah mahasiswa Indonesia juga datang dalam acara tersebut. Tidak kurang dari sepuluh orang yang menuntut ilmu di kampus NIU. Hanya saya yang bukan mahasiswa NIU, melainkan mahasiswa IAIN Walisongo Semarang yang 'nyasar' di Iowa. Yah, paling tidak, saya cukup bangga bisa bertemu dengan calon-calon tokoh bangsa beberapa tahun mendatang.

Mas Dani adalah kawan saya waktu di IALF Bali dalam rangka peningkatan bahasa Inggris. Ia kemudian mengambil kuliah Social Work di UIN Jogja sementara saya di Social Science di UIN Jakarta. Ia selanjutnya mengambil program S2 lagi di Australia. Sepulang dari sana, ia mengabdi di Unmuh Magelang bersama kawan saya lainnya, mas Nurodin. Lalu, ia melamar PNS di Unnesa Semarang tahun 2008. Tahun 2009, nasib baik membawanya kuliah S3 di Amerika melalui beasiswa Fulbright. Semoga mas Dani kelak bisa menjadi tokoh sekaliber seniornya, Prof Ryas atau Dr Anis. Amin.

2 komentar:

  1. Wah...ternyata u/ketemu orang besar Indonesia juga harus di negara besar, he...he....

    BalasHapus
  2. Tidak harus ke negara besar sih Mas...waktu saya di Elok, saya sering bertemu dengan orang besar dan bahkan para pembesar, ada mas Yas, pak Sembodo, pak Nadzirin dan lain-lain... :-)

    BalasHapus

Introduction