Jumat, 10 September 2010
KETUPAT AMERIKA? MIMPI KALEEE...
Jelas untuk yang satu ini tak bakalan ada di Amerika. Ketupat merupakan makanan khas Indonesia yang umumnya dimakan di hari pertama lebaran bagi masyarakat Betawi atau di hari ke tujuh bagi masyarakat Jawa. Di Amerika, tradisi Islam banyak dipengaruhi budaya Timur Tengah. Hal ini jelas wajar karena kebanyakan warga muslim Amerika adalah imigran dari Arab Saudi, Turki, Mesir, Pakistan dan beberapa negera di daratan Afrika. Orang Asia semacam Indonesia termasuk makhluk langka. Kalaulah orang Indonesia, umumnya mereka adalah orang etnis cina kelahiran Indonesia. Malahan dalam hal makanan, mereka lebih suka masak makanan Cina ketimbang Indonesia. Jadi, ketupat adalah makanan langka yang mustahil ditemukan, setidaknya di Iowa City, tempat saya berada saat ini.
Selama bulan Ramadhan, saya sempat mengikuti buka puasa bersama yang dihelat oleh masjid Iowa. Ketika masuk waktu Magrib, para pengunjung langsung mendatangi tenda iftar yang berada di belakang masjid. Sajian kurma dan minuman dingin bisa diambil di meja saji. Setelah itu, mereka bergantian mangambil air wudhu dan mendirikan shalat maghrib berjamaah. Tak lama kemudian, antrian panjang mulai terjadi di depan tenda. Semua berbaris dengan tertib dan satu persatu mendapat bagian dari pengelola iftar.
Menu yang disajikan setiap harinya berbeda, setidaknya tiga kali saya datang selalu ganti menu. Meskipun begitu, sajian utamanya adalah makanan khas Arab, yakni nasi kebuli, ayam goreng bumbu kare khas Timur Tengah, dan pasta makroni. Terkadang, masakan Pakistan juga ikut serta meramaikan buka puasa. Bagi saya, makanan-makanan tersebut terasa agak aneh di lidah. Namun, atas nama perut lapar, apapun yang disediakan harus disantap. hehe
Mengingat masakan di Iowa jarang yang bernuansa Indonesia, apalagi ketupat, saya harus puas dengan masakan lainnya yang berbau Indonesia. Misalnya gulai ayam dan rawon. Bumbu kedua masakan itu bisa saya peroleh dari toko khas Asia, Chong's, yang berada di tengah kota. Saya biasa numpang teman untuk belanja kebutuhan saya selama satu minggu, termasuk beras, sayur, lauk, dan bumbu. Lumayan, setidaknya kerinduan akan masakan rumah bisa sedikit terobati.
Di hari lebaran ini, saya teringat betapa nikmatnya makan ketupat dengan gulai ayam. Ibuk Jombang biasanya sudah menyiapkan sarapan pagi di hari Idul Fitri berupa gulai ayam atau ayam bakar. Beda halnya kalau lebaran di rumah mertua di Bekasi. Umi biasanya sudah membuat opor ayam dan sambal goreng ati kesukaan saya. Makanan kiriman dari tetangga juga biasa berdatangan di malam takbiran. Hemmm, dari aromanya terbayang kelezatannya. hehehe. Alhasil, tahun ini saya harus benar-benar puasa, termasuk puasa masakan-masakan nikmat buatan Ibuk dan Umi. Semoga saja saya bisa dapat jatah dobel di tahun depan. Isya Allah....Selamat idul Fitri...mohon maaf lahir batin...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar