Begitu cepat bulan mulia itu pergi
Meski sebulan tapi terasa sehari
Kembali mengalir deras air mata umat
Menyayangkan pertemuan yang cuma sesaat
Lantunan kitab suci akan berkurang
Ramainya mushalla tak seriuh ramadhan
Bagi sebagian orang
Berakhirnya ramadhan adalah kemerdekaan
Makan minum di tepi jalan
Pengendalian diri tak lagi terkekang
Kembali menumpuk khilaf seperti hari-hari biasa
Oh sayang seribu sayang
Puasa hanya sebagai hiasan
Malu diri pada mulyanya Ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar