Rabu, 29 September 2010

PERLU REHAT

Rupanya badan tidak bisa diajak kompromi. Sibuk hilir mudik ke berbagai tempat dengan suasana dingin ternyata membuat tubuhku sedikit "keok". Ya, tapi begitulah konsekuensi logis dari sebuah perjuangan. Berjam-jam di bis dan mobil beberapa hari sudah barang tentu meniscayakan badanku untuk beristirahat.

Meski kelelahan, aku cukup puas dengan perkembangan penelitianku. Berbagai bahan bacaan yang melimpah cukup membuatku tak sempat bersantai. Belum lagi penataan hasil penelitian memaksaku untuk begadang. Satu tahap yang pasti, aku sudah berhasil merencanakan penelitian lapanganku yang lebih besar, yakni di kantor pusat Islamic Relief yang lokasinya di Alexandria, dekat Washington DC. Kemarin aku sudah membeli secara online tiket pesawat untuk keberangkatanku. Mahal memang, tapi lumayan agak miring karena kubeli dalam waktu dua minggu sebelum keberangkatan. Jika lewat satu hari saja, harga bisa naik 50%. Lalu jika dibeli menjelang hari H, pastinya harga tiket langsung melejit sampai 400%. Itulah pentingnya perencanaan dalam hidup ini, khususnya saat tinggal di negara maju.

Hari Selasa ini, aku habiskan waktu untuk istirahat di rumah. Kepalaku yang pening sejak sehari sebelumnya belum juga reda. Tapi, kalau aku terus-menerus mengurung diri di kamar, justru stresku tidak beranjak pergi. Akhirnya, sore ini aku sempatkan diri untuk jalan-jalan mengunjungi perpustakaan sambil membuka komputer di sana. Itung-itung refreshing yang bermanfaat.

Saat membuka email, kuperoleh sebuah informasi yang menggembirakan. Direktur Islamic Relief menyatakan siap untuk diwawancarai, bahkan istilah yang digunakan adalah "more than happy". Aku tak dapat menyembunyikan rasa bahagia bahwa penelitianku di lembaga itu akan dapat berjalan lancar, setidaknya dari inidikasi ini. Meskipun begitu, aku masih punya satu kendala yang hingga kini belum berhasil kupecahkan, yakni tempat tinggalku nanti di Alexandria. Bila aku menginap di hotel, jelas biaya hidup pasti sangat tinggi sehingga aku harus segera balik ke Iowa. Namun jika ada kawan atau penginapan yang murah, aku bisa lebih lama magang di sana. Semoga saja, Tuhan yang Maha Kuasa memberikan kemudahan dalam penelitianku kelak. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Introduction