Sabtu, 20 Maret 2010

AMPUHNYA SEDEKAH SERIBU


Saya termasuk orang yang suka mengamati efek-efek kecil dari sebuah amalan. Meskipun tidak 100% menunjukkan adanya hubungan sebab akibat, namun saya tertarik untuk mengaitkan sebuah fenomena dengan aktifitas yang dilakukan sebelumnya. Kemudian, kenyataan tersebut dihubungkan dengan janji Allah atau rasulnya dalam al-Qur’an maupun hadis. Seperti apa yang terjadi hari kemarin pagi, saat saya sampai di Malang.

Seperti biasanya sesampai di terminal Arjosari Malang, saya selalu singgah di masjid terdekat. Waktu menunjukkan pukul 04.30 WIB, adzan Subuh sudah berkumandang. Saya bergegas menuju tempat wudhu dan segera mendirikan shalat Subuh. Seusai shalat, saya tidak langsung meninggalkan masjid begitu saja. Saya sempatkan duduk sejenak meluruskan kaki yang penat setelah menempuh perjalanan panjang Semarang-Malang. Sesaat sebelum keluar masjid, saya melihat ada kotak amal di sebuah sudut masjid. Saya pikir tak ada salahnya kalau saya masukkan recehan yang ada di saku saya. Kebetulan ada Rp. 1000, sisa pengembalian bus saat saya menuju terminal Terboyo pada malam sebelumnya. Tanpa ragu-ragu, saya masukkan saja uang itu meskipun cuma seribu. (sebenarnya malu sih cerita, tapi, paling tidak, masih untung lho mau sadar menyisihkan Rp. 1000 hehe). Sejurus kemudian, saya berjalan menuju terminal angkot.

Saya menuju angkot di tempat pemberhentian angkot di pintu gerbang terminal. Saya tidak suka menunggunya di dalam terminal karena biasanya angkot akan ‘ngetem’ cukup lama antara 30 menit hingga 1 jam seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya. Saya putuskan untuk menunggu angkot ADL yang nanti akan disambung dengan LG yang akhirnya turun di depan kampus UIN Malang. Sebenarnya ada angkot AL yang sekali jalan dari terminal Arjosari itu. Tetapi angkot itu jarang sekali dan biasanya sudah penuh. Menunggunya pun bisa-bisa lebih dari 1 jam. Saya sudah sering kecewa jika nunggu angkot ini. Akhirnya, saya putuskan tiap kali pulang ke Malang selalu menunggu angkot ADL yang berangkatnya setiap 10-15 menit. Meskipun agak boros harus mengeluarkan biaya dua kali lipat, tetapi saya tidak harus menggerutu akibat lamanya menunggu angkot AL.

Namun, ternyata Allah memberikan pengalaman menarik bagi saya pagi itu. Tak lebih dari 3 menit saya berdiri menanti angkot ADL, ternyata angkot AL yang sering mengecewakan itu tiba-tiba berhenti di depan saya. Sambil keheranan saya pun naik. Penumpangnya pun tidak sesak seperti biasanya, hanya separoh kursi yang terisi. Di dalam angkot, saya berpikir sepertinya saya dalam mimpi. Mana bisa angkot AL lewat dengan penumpang kosong seperti ini? Seumur-umur saya nunggu di terminal, baru kali ini angkot AL lewat dengan kosong. Umumnya mereka tidak mau jalan kecuali harus penuh dahulu tanpa kursi satupun tersisa. Jangan-jangan ada kaitannya dengan infaq Rp. 1000 tadi di masjid.

Pengalaman pagi itu berlanjut hingga siang hari. Ketika saya kembali dari ruang rektor, saya bergegas menuju kantor eL-Zawa. Betapa kagetnya saya ketika saya lihat pintu utama kantor terkunci. Waktu sudah menjelang pelaksanaan shalat Jumat. Saya pun telepon kawan-kawan saya. Ternyata tak ada satupun yang mengangkat panggilan itu. Lha..terus, saya masuk lewat mana? Padahal, barang-barang saya ada di dalam, termasuk koper dari Semarang. Saya menyesal tidak membawa kunci saat berkunjung ke ruang rektor. Sambil mencoba terus menelepon kawan-kawan saya, tiba-tiba Cak Man yang biasa membersihkan kantor lewat. Biasanya dia sudah pulang di pagi hari setelah pekerjaannya beres. Saya panggil dia dan saya meminta bantuan untuk membukakan pintu kantor. Untungnya dia bawa kunci kantor. Akhirnya saya pun bisa masuk, alhamdulillah.

Apa ini ada hubungannya sedekah pagi hari tadi? Hanya Allah yang tahu. Tetapi, saya teringat dengan sebuah hadis rasulullah yang intinya, “Segeralah bersedekah, niscaya Alah akan memudahkan segala urusanmu dan menjauhkanmu dari kesulitan.” Wah, jika benar demikian, sedekah itu tidak ada ruginya, dan bahkan untungnya bisa berkali-kali lipat. Semoga pengalaman ini bisa memotivasi kita untuk ringan bersedekah dan siap menanti keajaibannya. Wa Allah a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Introduction